Translate

Friday, 19 October 2012

Lalat Yang Cerdik


Lalat Hijau tampak tegang di atas sehelai daun. Tiba-tiba dia tersentak kaget. Rupanya Lalat Merah melemparnya dengan sesuatu.

Lalat Merah! Kamu bikin aku takut saja! Omel Lalat Hijau. Hahahaha……, wajahmu kok pucat begitu? Apa yang bikin kamu ketakutan? Tanya Lalat Merah sambil tertawa geli.

Lalat Merah, di pohon ini kan ada si Laba-laba Kaki Panjang, penghuni baru. Ia suka sekali memangsa lalat. Kemarin dua temanku telah dimangsanya. Makanya, jangan ceroboh dan harus banyak akal, nasihat

Lalat Merah. Aku juga seekor lalat, tapi laba-laba itu tidak berani memangsa aku.

Lalat Hijau kesal mendengar ucapan Lalat Merah. Coba buktikan, apa betul kau tidak takut pada laba-laba itu! Kata Lalat Hijau. Lalat Merah segera terbang . Ia hinggap di dekat si laba-laba. Laba-laba Kaki Panjang sedang kelapran. Perlahan ia bergerak mendekati Lalat Merah.

Lalat Hijau gemetar melihat dari jauh. Ia memejamkan mata, takut. Tidak sanggup melihat tubuh Lalat Merah dicabik-cabik Laba-laba Kaki Panjang. Sesaat kemudian, Lalat Hijau membuka matanya. Tampak Lalat Merah sedang melangkah sambil mengembangkan sayapnya. Sungguh aneh! Si Laba-laba Kaki Panjang tampak mudur, lalu kembali ke sarangnya.

Dengan ceria Lalat Merah terbang kembali ke tempat Lalat Hijau. Hebat! Kenapa laba-laba Kaki Panjang tidak memangsamu? tanya Lalat Hijau terheran-heran.

Coba kau lihat, apa yang ada di sayapku ini! Kata Lalat Merah sambil mengembangkan sayapnya lagi. Tampak ada motif loreng-loreng yang mirip dengan loreng di tubuh Laba-laba Kaki Panjang.

Begitulah caraku melawan Laba-laba Kaki Panjang, kata Lalat Merah lagi. Aku mengembangkan sayapku yang bermotif loreng-loreng. Aku juga berjalan seperti laba-laba. Jadi Laba-laba kaki Panjang mengira aku ini sejenis laba-laba juga. Itu sebabnya dia meninggalkan aku.

Kamu memang lalat cerdik! Kata Lalat Hijau kagum.

No comments:

Post a Comment