Translate

Wednesday, 13 February 2013

Kalau kalian akan menikah

1. Tidak usah buat kartu undangan muahal2, saya tahu, ini urusan sekali seumur hidup, mau yg spesial, mewah, tapi buat apa? sebagian besar kartu undangan itu berakhir di kotak sampah. kecuali kalau kalian tulis di kartu undangannya: 'please, harga kartu undangan ini Rp 20.000/buah, jadi angpao hadiah pernikahannya minimal 10x dari itu. jadi buatlah yg elegan tapi sederhana. berkelas tapi murah meriah. well, tips detail soal ini, tanya sama pak tukang bikin undangan.

2. Tidak usah pakai musik2 yg aneh2. saya tahu, undangan nanti

bengong kalau tdk ada hiburan. hanya saja, terserah, apakah kalian mau lebih ramai dihadiri penghuni langit atau penghuni bumi? musik gamelan, boleh. tradisional boleh. nasyid yg simpel boleh (karena ada juga nasyid yg kencang2, mengganggu). lagu jazz juga boleh. tapi jangan pernah dangdutan, organ tunggal dgn penyanyi2 seksi--ada juga jazz dgn penyanyi berpakaian tak sopan. musik arab? jelas tdk boleh kalau pakai penari perut. ngerti kan? arab tdk otomatis Islami.

3.Tidak usah pakai foto pre-wedding segala. tidak usah deh. nanti saja, foto post-wedding. sebenarnya buat apa sih foto pre-wedding? saya coba buka kamus tebal, melongok buku2, website, tidak ada alasan kokoh kenapa foto pre-wed harus ada. buat kenangan? hehe, ini argumen lucu sekali--terserah deh kalau ada yg tdk ketawa dan tetap ngotot pre-wed.

4. Pawang hujan. aduh, celaka urusan. seperti tidak punya ALLAH. di hari pernikahan yg mengharap berkah, kalian malah menugaskan orang komat-kamit baca mantera mengusir hujan--biar undangan bisa datang kinclong gitu. bagus betul. jika kalian membenci hujan, maka kalian membenci kitab suci--cek ayat-ayatnya dalam kitab suci. ingatkan seluruh keluarga, jangan pernah pakai pawang hujan.

5. Menyebut2 kebanggaan, gelar, peristiwa dll dalam prosesi pernikahan. ada saja pernikahan yg menghabiskan 10 menit utk membacakan CV pengantin. saya pikir tdk perlu, karena itu tidak ada relevansinya dengan akan selanggeng apa pernikahan kita.

6. Terakhir, tentu saja, jangan bermewah-mewah. saya tahu, pernikahan itu milik keluarga. ada keinginan orang tua, ada ambisi orang tua. tapi berusahalah untuk di-rem. karena eh karena, yg paling penting dari sebuah pernikahan adalah pengharapan. apa itu pengharapan? doa. Doa-doa yang dipanjatkan. ketika doa itu berpilin ke atas, menyatu, maka semoga berbuah keluarga yg baik2, keturunan yg baik2. please deh ah, kalau nikahnya saja sudah mewah2, hasil korupsi pula--atau uang tidak jelas, bagaimanalah akan melahirkan generasi berikutnya yang baik?

Nah, silahkan. Mau dituruti atau tidak sarannya. Bebas.

Semoga Bermanfaat

No comments:

Post a Comment